Minggu, 04 November 2012

Destructive Testing (DT)


Destructive Testing (DT)
Seperti namanya, pengujian destruktif (DT) termasuk metode dimana material dipecah dalam rangka untuk menentukan sifat mekanik, seperti kekuatan, ketangguhan dan kekerasan. Dalam prakteknya berarti, mencari tahu apakah kualitas las yang cukup baik untuk menahan tekanan ekstrim atau untuk memverifikasi sifat-sifat material.

Properti ini tidak dapat diperiksa dengan metode non-destruktif, sebagai spesimen bahan harus diekstrak. Merusak pengujian umumnya paling cocok dan ekonomi untuk objek diproduksi massal, karena biaya menghancurkan sejumlah kecil potongan diabaikan. Sampel diletakkan di bawah beban yang berbeda dan ditekan. Dengan begitu kita bisa menganalisis di mana titik material akhirnya menyerah dan retak. Hasil yang diperoleh kemudian dibandingkan dengan peraturan dan  pedoman kualitas.

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSpiNKRQnvUsQSLYRQB43myGv4WRwADltkSa24M4R-GmwYoH4rDSdFrDw

Tes destruktif  yang paling baik bila digunakan bersama-sama dengan non-destruktif dengan  metode kombinasi, hal ini memberikan informasi yang terbaik pada bahan dan lasan. Non-destruktif tes menunjukkan jika retak, korosi atau kesalahan lain yang ada. Tes destruktif pada gilirannya menunjukkan bagaimana dan ketika benda berada dalam bahaya mogok atau gagal.

Layanan destruktif Inspecta ini pengujian meliputi pengujian mekanik (tarik, tekuk dan tes dampak), pengujian kekerasan, pengujian makro dan mikro serta analisis material dan pemeriksaan metalografi.

Manfaat Pengujian Perusakan (DT)
1.                  Memverifikasi sifat material
2.                  Menentukan kualitas lasan
3.                  Membantu Anda untuk mengurangi kegagalan, kecelakaan dan    biaya
4.                  Memastikan kepatuhan terhadap peraturan